Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 04:56:53【Sehat】568 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(69221)
Sebelumnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Selanjutnya: Pemkab Jayapura perkuat mutu dan keamanan pangan di dapur MBG
Artikel Terkait
- Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak
- Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts
- Anggota DPRD Jabar: Pengawasan Program MBG harus diperketat
- Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa
- KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT
- Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM
- Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025
- Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau
- Kapolri siapkan fitur lapor cepat pada aplikasi ojek daring untuk kamtibmas
- Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing
Resep Populer
Rekomendasi

Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari

Hukum kemarin, KA Harina tabrak truk hingga vonis eks Kapolres Ngada

Bantuan ke Gaza jauh di bawah kesepakatan gencatan senjata

Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik

SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG

BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle

Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang

Ibu Negara Brasil bagikan indikator penting untuk nilai kesuksesan MBG